Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Minggu, 23 September 2012

Biologi : Jaringan Parenkim

Jaringan Parenkim


Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi.
Sel-sel parenkim yang telah dewasa dapat bersifat meristematik bila lingkungannya memungkinkan. Jaringan parenkim terutama terdapat pada bagian kulit batang dan akar, mesofil daun, daging buah, dan endosperma biji. Sel-sel parenkim juga tersebar pada jaringan lain, seperti pada parenkim xilem, parenkim floem, dan jari-jari empulur.
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang antarsel ini berfungsi sebagai sarana

Biologi : Jaringan Epidermis


Jaringan Epidermis



Epidermis rnerupakan jaringan paling luar yang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbeda-beda pada berbagai jenis organ tumbuhan.
Ciri khas sel epidermis adalah sel--selnya rapat satu sama lain membentuk bangunan padat tanpa ruang antar sel. Dinding sel epidermis ada yang tipis, ada yang mengalami penebalan di bagian yang menghadap ke permukaan tubuh, dan ada yang semua sisinya berdinding tebal dan mengandung lignin.
Seperti pada biji dan daun pinus. Dinding luar sel epidermis biasanya mengandung kutin, yaitu senyawa lipid yang mengendap di antara selulosa penvusun dinding sel sehingga membentuk lapisan khusus di permukaan sel yang disebut kutikula. Di permukaan luar kutikula kadangkala kita temukan lapisan lilin vang kedap air untuk mengurangi penguapan air.
Beberapa bentuk khusus sel epidermis yang telah berubah struktur dan fungsinya diantaranya adalah: stomata (mulut daun) yang berperan sebagai tempat pertukaran gas dan uap air, trikoma yang berupa tonjolan epidermis dan tersusun atas beberapa sel yang mengalami penebalan sekunder. Trikoma ini berperan sebagai kelenjar yang mengeluarkan zat seperti terpen, garam, dan gula; rambut akar merupakan tonjolan epidermis akar yang memiliki dinding sel tipis dengan vakuola besar. ]aringan epidermis tetap ada sepanjang hidup organ tertentu vang tidak mengalami penebalan sekunder. Pada beberapa tumbuhan vang berumur panjang, epidermis digantikan oleh jaringan gabus, bila batangnya menua. 

Biologi : Jaringan Permanen Tumbuhan ( Jaringan Dewasa )

Jaringan Permanen Tumbuhan ( Jaringan Dewasa )


Jaringan dewasa merupakan kelompok sel tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel - sel meristem dan telah mengalami pengubahan bentuk yang disesuaikan dengan fungsinya (Diferensiasi). Jaringan dewasa ada yang sudah tidak bersifat meristematik lagi (sel penyusunnya sudah tidak membelah lagi) sehingga disebut jaringan permanen.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa pada tumbuhan dibedakan menjadi empat macam jaringan yaitu:

Biologi : Jaringan Meristem Tumbuhan ( Jaringan Embrional )

Jaringan Meristem Tumbuhan ( Jaringan Embrional )


Meristem adalah jaringan yang sel-selnya mampu membelah diri dengan cara mitosis secara terus menerus (bersifat embrional) untuk menambah jumlah sel-sel tubuh pada tumbuhan. Meristem terdapat pada bagian-bagian tertentu saja pada tumbuhan.

Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan atas:
a) Meristem Apikal (meristem ujung) terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar.
b) Meristem Interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang.
c) Meristem Lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.
Pada umumnya, sel-sel penyusun jaringan meristem berdinding tipis, isodiametris, dan relatif kaya akan protoplasma.Vakuola sel meristem sangat kecil dan tersebar di seluruh protoplasma. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang belum terdiferensiasi. Kemampuan jaringan meristem untuk bermitosis secara terus-menerus menyebabkan tumbuhan dapat bertambah tinggi dan besar. Berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem digolongkan menjadi dua, yaitu meristem primer dan meristem skunder.
Meristem primer berasal dari jaringan embrional (embrio/lembaga) yang membelah secara mitosis

Biologi : Pembelahan Sel secara Meiosis

Pembelahan Sel secara Meiosis

         Pembelahan Meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya. Contoh, sel induk gamet jantan (spermatogonium) merupakan sel yang diploid (2n) setelah membelah, sel anak yang terbentuk (spermatozoa) merupakan sel yang haploid (n). Dalam pembelahan Meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

Meiosis I
1) Profase I
  • Leptoten --> Kromatin menebal membentuk kromosom.
  • Zygoten --> Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
  • Pakiten --> Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satu sentromer.
  • Diploten --> Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadi rapat.

Sabtu, 22 September 2012

Biologi : Pembelahan Sel secara Mitosis

Pembelahan Sel secara Mitosis

Pembelahan Mitosis  menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.

a) Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan cirri yang berbeda – beda pada tiap fasenya. Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol. Cirri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
Fase-fase mitosis:

a)  Profase
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.

b)  Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat gelendong melalui sentromer atau kinetokor.

Biologi : Pembelahan Sel secara Amitosis

Pembelahan Sel secara Amitosis

Pembelahan amitosis merupakan pembelahan secara langsung tanpa melalui tahap-tahap. Salah satu contohnya adalah membelah diri
Contoh: 

  1. Pada protozoa (amoeba, paramecium)
  2. Pada Cyanophyta (alga biru)
  3. Bakteri

Jumat, 10 Agustus 2012

Biologi : Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia

  1. Faktor makanan. Asupan nutrisi dan kandungan gizi dari setiap makanan yang di makan masing masing individu berbeda beda. gizi yang baik akan membuat manusia tumbuh dengan baik, sebaliknya, gizi yang kurang baik membuat pertumbuhan manusia.
  2. Kondisi psikologis setiap individuKondisi psikologis dapat mempengaruhi perkembangan manusia,. jika kondisi psikologisnya baik, maka akan tumbuh menjadi individu yang kuat. 
  3. Faktor lingkungan. Lingkungan yang baik membuat tumbuh kembang manusia ikut baik pula, baik tumbuh kembang fisik maupun jiwa.begitupun sebaliknya, jika kondisi lingkungan kurang baik, maka bisa dipastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan seseorang akan terganggu.
  4. Faktor biologis. Faktor biologis turut berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan manusia.. jika seseorang berasal dari keturunan dengan sel genetika yang baik, maka dia akan ikut jadi baik pertumbuhannya, dan jika gen parentalnya tidak baik, tentu ada sesuatu hal dalam keturunannya yang terganggu.

Biologi : Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan dan Manusia

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan dan Manusia

     Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dan manusia hampir sama, yaitu terjadi 2 fase.
a.    Fase Embrionik
Fase embrionik meliputi hal-hal sebagai berikut.
1.      Fase morula, yaitu fase yang dimulai dari terbentuknya zigot, kemudian terjadi pembelahan menjadi sel anakan secara mitosis.
2.      Fase blastula, yaitu fase pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub. Fase ini ditandai dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol.
3.      Fase gastrula, yaitu fase saat embrio mengalami diferensiasi berupa pembentukan endodermis dalam sel blastodermis.
4.      Fase morfogenesis, yaitu fase terjadinya perkembangan organ atau jaringan.
5.      Fase diferensiasi, yaitu fase terjadinya diferensiasi struktur dan fungsi sel.
6.      Fase imbasembrionik, yaitu fase terjadinya diferensiasi pada endoderm, hingga terbentuknya sel saraf.
7.      Fase organogenesis, yaitu fase pembentukan organ agar menjadi lebih kompleks.

b.    Fase Pasca Embrionik

Sabtu, 04 Agustus 2012

Biologi : Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan


Nutrisi
Nutrisi makanan sangat diperlukan tumbuhan sebagai sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel.
Unsur-unsur pokok yang diperlukan oleh tumbuhan antara lain:

  • Belerang (S) Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada tumbuhan
  • Fosfor (P) Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid, ATP dan beberapa koenzim
  • Magnesium (Mg) Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
  • Kalsium (Ca) Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
  • Kalium (K) Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis protein
  • Nitrogen (N) Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan koenzim
  • Oksigen (O) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
  • Karbon (C) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
  • Hidrogen (H) Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan



Suhu 
Setiap tumbuhan memiliki suhu minimum, optimum, dan maksimum yang berbeda-beda. Suhu yang paling baik untuk tumbuh dan berkembang adalah suhu optimum. Keberadaan suhu erat hubungannya dengan kerja enzim.


Cahaya
Tumbuhan membutuhkan cahaya untuk berfotosintesis. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan setiap tumbuhan tidak selalu sama. Namun cahaya dapat menghambat pertumbuha tumbuhan karena dapat menguraikan auksin, sedangkan apabila tumbuhan ditanam di tempat gelap akan lebih cepat tumbuh, keadaan ini disebut etiolasi.


Air
Tanpa air tumbuhan tidak akan bisa tumbuh. Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, mengaktifkan enzimatik, menjaga kelembapan, dan membantu perkecambahan. Tanpa adanya air reaksi kimia tidak akan bisa berlangsung.


Derajat keasaman (pH)
Faktor pH yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah ph tanah.

Biologi : Faktor Internal yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan

Faktor Internal yang Mempengaruhi Pertumbuhan pada Tumbuhan


  1. Gen , berperan dalam mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan melalui sifat yang diturunkan dari induk.
  2. Hormon


    • Auksin, berfungsi dalam pembentangan dan pembelahan sel serta merangsang pembentukan buah dan bunga. Aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, auksin bergeser pada sisi yang tidak terkena cahay. Kandungan auksin yang terkena cahaya menjadi lebih rendah dari pada bagian yang tidak terkena cahaya. Dengan demikian, batang akan membengkok menuju arah datangnya cahaya.
    • Geberelin, menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya, memacu aktivitas cambium, mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi, menghasilkan  buah tanpa biji. Hormon ini terdapat pada bagian batang dan bunga .
    • Gas etilen berfungsi mempercepat pemasakan buah, mempertebal pertumbuhan batang, menyebabkan pengguguran bunga.
    • Sitokinin, berfungsi merangsang pertumbuhan akar, mempercepat pelebaran daun, merangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk, merangsang aktivitas pembelahan sel , serta membantu perkecambahan biji. Hormone ini dibentuk pada system perakaran.
    • Asam absisat, berfungsi mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, membantu pengguran bunga, serta menyebabkan dormansi.
    • Asam traumalin, berfungsi merangsang pembelahan sel pada bagian tumbuhan yang terluka. Dengan demikian, jaringan yang rusak dapat diganti dengan jaringan yang baru.
    • Kalin, berfungsi merangsang pembentukan organ pada tumbuhan. Kalin dapat dibedakan menjadi empat seperti berikut:
          • Kaulokalin: merangsang pembentukan batang.
          • Rizokalin: merangsang pembentukan akar .
          • Filokalin: merangsang pembentukan daun.
          • Antokalin: merangsang pembentukan bunga. 

Biologi : Pertumbuhan Sekunder pada Tumbuhan

Pertumbuhan Sekunder pada Tumbuhan


Pertumbuhan sekunder, merupakan pertumbuhan akibat aktivitas kambium (jaringan yang telah dewasa) bersifat meristematik kembali. Pertumbuhan sekunder mengakibatkan diameter dan panjang tumbuhan bertambah. Dua meristem lateral untuk pertumbuhan sekunder:

  1. Kambium vaskuler: menghasilkan xilem sekunder (kayu) dan floem.
  2. Kambium gabus (felogen): pertumbuhna keluar membentuk felem dan kedalam membentuk feloderm. Kambium interfasis juga berfungsi dalam pertumbuhan sekunder untuk membentuk jari-jari empulur.

Biologi : Pertumbuhan Primer pada Tumbuhan

Pertumbuhan Primer pada Tumbuhan


Pertumbuhan primer, merupakan pertumbuhan akibat aktivitas jaringan meristem yang aktif membelah.
    • Pembelahan sel: terjadi pada bagian titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan kambium (brsifat meristematik)
    • Pembentangan sel: sel pada bagian meristem primer akar dan batang setelah mengalami pembelahan secara apikal, akan mengalami pemanjangan yang mengakibatkan pertambahan panjang akar dan batang.
    • Diferensiasi sel: setelah sel mengalami pemanjangan dan pendewasaan, sel akan mengalami diferensiasi (perubahan ke bentuk lain).

        Berdasarkan teori Histogen dari Hanstein, titik tumbuh pada ujung akar dan batang dibagi menjadi tiga.
      1. Dermatogen( lapisan terluar) yaitu membentuk epidermis
      2. Periblem ( lapisan tengah) yaitu membentuk korteks
      3. Plerom (lapisan dalam) yaitu membentuk stele (silinder pusat).

         Berdasarkan teori Tunika Korpus dari Schmidt, titik tumbuh akar dibedakan menjadi 2 bagian:

    1. Bagian tunika : terdiri beberapa lapis sel pada bagian terluar akar yang aktif membelah sehingga ujung akar bertambah luas. 
    2. Bagian korpus : terdiri dari beberapa lapis sel pada bagian dalam dan aktif membelah kesegala arah. 
Pada pertumbuhan monokotil, pertumbuhan primer juga terjadi pada meristem interkalar yang terdapat di buku-buku batang. Contoh : pohon kelapa dan bambu. 


Biologi : Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan



Pertumbuhan merupakan suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu.
Contoh: bertambah tinggi badan


Perkembangan merupakan suatu proses differensiasi, organogenesis dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru yang lebih lengkap dan dewasa. Perkembangan lebih bersifat kualitatif, dimana suatu organism yang sebelumnya masih belum matang dalam sistem reproduksinya (dewasa), menjadi lebih dewasa dan matang dalam sistem reproduksinya sehingga dapat melakukan perkembangbiakan.
Contoh: pematangan sel ovum dan sperma

Minggu, 29 Juli 2012

IT : BlackBerry vs Android


BlackBerry vs Android


1. Performance
    -BlackBerry:
           Cepat dan stabil. Tapi kadang terjadi phone-hang yang mengharuskan Anda mengeluarkan baterai  
           dari tempatnya dan yang paling menyebalkan adalah proses re-boot: 3-8 menit!
    - Android: Sangat cepat.
            Belum ada keluhan tentang phone-hang yang mengharuskan baterai keluar dari tempatnya, kecuali  
            jika ingin ganti SIM card. Proses re-boot berlangsung cepat.

2. Baterai
    - BlackBerry:
            Umur baterai BB memang luar biasa. Ya, wajar saja karena BB tidak banyak melakukan proses
            berbagai aplikasi seperti pada Android.
    - Android:
            Tergolong boros, tapi kadang bisa sampai satu hari. Tapi harus diingat bahwa ponsel Android 
            memakai baterai untuk BANYAK hal. Contohnya jika Anda memakai ponsel Android untuk 
            brwosing web atau nonton video sampai 1 jam, pastinya itu membutuhkan daya baterai lebih. Dan,
            bisakah BlackBerry melakukan hal yang sama selama itu?

3. Email

Jumat, 06 Juli 2012

Biologi : Transpor Melalui Membran


Transpor Melalui Membran

Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas membran.
Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik, sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan substansi yang larut dalam air. Transpor materi-materi yang larut dalam air dan bermuatan diperankan oleh protein integral membran.
Fungsi membran sel antara lainsebagai pengatur keluar masuknya zat. Pengaturan itu memungkinkan sel untuk memperoleh pH yang sesuai, dan konsentrasi zat-zat menjadi terkendali. Sel juga dapat memperoleh masukan zat-zat dan ion-ion yang diperlukan serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan. Bagaimana selapis membran dapat melakukan pengontrolan yang demikian penting itu? Semua pengontrolan itu bergantung pada transpor lewat membran.
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
a.Transpor Pasif
Perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan, dari konsentrasi tinggi ke rendah. Jadi perjalanan itu terjadi secara spontan. Contoh transpor pasif adalah difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi.


1. Difusi
Difusi adalah penyebaran molekul zat dari konsentrasi (kerapatan) tinggi ke konsentrasi rendah, tanpa menggunakan energi. Secara spontan, molekul zat dapat berdifusi hingga dicapai kerapatan molekul yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas dalam medium udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air di gelasmeskipun tanpa diaduk (difusi zat padat dalam medium air), hingga kerapatan zat tersebut merata.
Konsentrasi air dalam air murni adalah 100%, sedangkan dalam larutan konsentrasinya kurang dari 100%. Zat terlarut menurunkan konsentrasi air, sedangkan air sebaliknya menurunkan konsentrasi zat terlarut. Misalnya jika ada 50 ml air murni (A) dicampur dengan 50 ml larutan gula 50% (B). Sebut saja larutan yang terbentuk itu C. Pada saat terjadinya larutan campuran C, maka akan terjadi difusi air dari daerah dengan konsentrasi air yang tinggi (A) ke daerah dengan konsentrasi air yang rendah (B). Sebaliknya, partikel gula akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi gula tinggi (larutan B) ke daerah dengan konsentrasi gula rendah (A).Larutan C akhirnya menjadi larutan yang homogen dengan konsentrasi larutan gua 25%.
Molekul atau zat dapat mengalami difusi keluar masuk sel, dari kerapatan tinggi ke kerapatan nol atau rendah. Dengan demikian zat tersebut dapat  “diangkut” keluar masuk sel tanpa menggunakan energi. Hal itu tentu sangat menguntungkan sel.

2.Osmosis

Biologi : Sintesis Protein


Sintesis Protein
Sintesis protein menggunakan kombinasi berbagai jenis asam amino untuk menghasilkan beragam jenis protein yang berbeda. Jenis protein yang disintesis bergantung pada kode tertentu,berupa urutan basa DNA .Jenis asam nukleat yang lain, yaitu RNA diperlukan untuk meletakkan protein bersama-sama.
Proses sintesis protein terdiri atas dua tahap, yaitu trankripsi dan translasi.
a.Transkripsi
Transkripsi adalah proses pemindahan informasi genetika dari ruas DNA ke dalam molekul RNA. Transkripsi dilakukan dengan cara pembentukan RNAd oleh DNA.Utas DNA digunakan sebagai cetakan  atau pola sintesis. Proses tersebut terjadi di dalam nukleus dan dibantu oleh katalisator berupa enzim polimerase RNA yang berperan sebagai enzim transkriptase. Enzim polimerase RNA berfungsi untuk memb uka pilinan heliks ganda DNA pada titik awal transkripsi dan memulihkan kembali pilinan heliks ganda.Nukleotida RNA di dalam ikatan nukleoplasma melengkapi basa-basa pada salah satu dari dua rantai DNA. Molekul-molekul gula RNA berikatan dengan kelompok fosfat RNA membentuk rantai tunggal RNAd. Kode basa RNAd disalin di atas rantai DNA. Setiap kombinasi tiga basa pada  bergerak dalam sitoplasma.
Transkripsi terdiri dari tiga tahap ,yaitu:
1.Inisiasi (Permulaan)
Inisiasi dimulai dari promoter.Promoter yaitu daerah DNA tempat melekatnya RNA polimerase. Suatu promoter mencakup titik awal (start point ) transkripsi yaitu adanya nukleotida yang menunjukkan dimulainya sintesis protein (kodon start). Promoter berfungsi untuk menentukan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan.
  Gambar untuk tahap inisiasi pada transkripsi :

2.Elongasi (Pemanjangan)

Biologi : Metabolisme Sel #2


b.       Respirasi anaerob
Respirasi anaerob adalah proses penguraian senyawa organik yang menghasilkan energi tanpa menggunakan oksigen sebagai akseptor terakhirnya. Yang termasuk kedalam respirasi anaerob, yaitu fermentasi.

Fermentasi
Fermentasi terjadi pada organisme tingkat tinggi. Fermentasi terdiri dari dua tahap, yaitu tahap glikolisis dan pembentukan NAD. Pada proses tersebut asam piruvat hasil glikolisis tidak diubah menjadi asetil Co-A. Namun, senyawa tersebut akan direduksi menjadi senyawa lain dengan bantuan NADH. Dalam fermentasi satu molekul glukosa akan menghasilkan 2 ATP. Fermentasi dapat dibedakan menjadi dua macam berikut.
1)      Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat terjadi pada sel-sel otot. Proses tersebut menggunakan bahan baku berupa asam piruvat. Hasil dari proses tersebut berupa asam laktat dan ATP. Timbunan dari asam laktat yang berlebihan dapat menyebabkan otot terasa lelah dan nyeri. Berikut reaksi dari fermentasi asam laktat.

Glukosa   glikolisis    2 asam piruvat             2 fosfoenol piruvat           
                                                                                     2NADH

                                                                                      2NAD
                                                               2 asam laktat  
2)      Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol dapat terjadi pada khamir atau yeast. Proses tersebut menggunakan bahan baku asam piruvat. Hasil dari proses tersebut berupa etanol, CO, dan ATP. Berikut reaksi dari fermentasi alkohol.
                                                                       2CO
Glukosa   glikolisis    2 asam piruvat                  2 asetaldehid
                                                                                      2NADH

                                                                                      2NAD
 2 etanol



Anabolisme
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa-senyawa kompleks dari senyawa-senyawa sederhana, misalnya sintesis asam lemak, sintesis asam amino, atau sintesis berbagai metabolik lainnya. Berdasarkan tingkat energi yang dipakai, reaksi anabolisme dibedakan menjadi fotosintesis dan kemosintesis. Fotosintesis menggunakan energi cahaya sebagai sumber energi, sedangkan sumber energi untuk kemosintesis adalah energi kimia.

1.      Fotosintesis

Biologi : Metabolisme Sel #1


Metabolisme Sel
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri oleh produk akhir. Berbeda dengan reaksi kimia pada umumnya, reaksi kimia yang terjadi di dalam sel tidak bersifat bolak-balik, melainkan berjalan ke satu arah. Setiap produk suatu reaksi menjadi reaktan bagi reaksi berikutnya., sampai produk akhir dari suatu jalur metabolisme terbentuk.

     
Metabolisme meliputi proses anabolisme dan proses katabolisme. Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang bertujuan menguraikan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang bertujuan untuk penyusunan senyawa sedehana menjadi senyawa kompleks.

Katabolisme
Sebelum diserap oleh usus halus, bahan-bahan makanan harus dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Sebagai contoh, bahan makanan yang mengandung karbohidrat harus dipecah menjadi molekul-molekul glukosa, bahan-bahan makanan yang mengandung protein harus dipecah menjadi molekul asam amino, dsb.

1)      Respirasi
Respirasi merupakan proses oksidasi biologis yang menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron terakhirnya. Dalam proses ini elektron direduksi menjadi HO. Elektron dan oksigen yang bebas mula-mula ditangkap oleh NAD menjadi NADH, tetapi selanjutnya atom hidrogen dan elektron diberikan kepada oksigen melalui sistem transpor elektron sehingga dihasilkan kembali NAD dan HO. Ada dua jenis respirasi, yaitu respirasi aero dan respirai anaerob.
a.       Respirasi aerob
Respirasi aerob adalah proses penguraian senyawa organik untuk memperoleh energi dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor terakhirnya. Secara singkat reaksi yang terjadi [ada respirasi aerob adalah sebagai berikut:
CH₁₂O + 6O                        6CO + 6HO + 36 ATP
Tahap-tahap respirasi aerob yang dilalui oleh molekul glukosa di dalam sel.
1)      Glikolisis

Biologi : Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel #2


1.      Strutur Sel Eukariotik
Semua sel eukariotik memiliki membran inti, sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks Golgi, mitikondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki sentriol.
Berikut akan dibahas mengenai struktur sel eukariotik yang meliputi membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, dan sitoskeleton.

a.       Mebran Plasma
Mebran plasma merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran plasma merupakan selaput selektif permeable, artinya hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion. Membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid terdiri atas fosfolipid, gligolipid, sterol.
1)      Fosfolipid, yaitu lipid yang bersenyawa dengan fosfat dan terdiri atas bagian kepal (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik dan bagian ekor bersifat hidrofobik.
2)      Glikolipid, yaitu lipid yang bersenyawa dengan karbohidrat.
3)      Sterol, yaitu lemak alkohol, misalnya kolesterol.     
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar.  Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam.
Molekul protein dan lemak itu tidak statis, melainkan senantiasa bergerak. Dapat dibayangkan molekul lemak sebagai “benda cair” yang diatasnya dan di dalamnya terdapat molekul protein yang “berenang-renang”. Itulah sebabnya unsur membran yang demikian itu disebut sebagai “membran mosaik cair” (fluid mosaic membrane). Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut.

Fungsi membran plasma
1)      Melindungi isi sel
Membran sel berfungsi mempertahankan isi sel.
2)      Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Membran plasma bersifat semipermiable (selektif permeable), artinya ada zat-zat tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak.
3)      Sebagai reseptor rangsangan dari luar sel
Rangsangan iru berupa zat-zat kimia, seperti hormon, racun, rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik.


b.      Sitoplasma

Biologi : Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel #1


Struktur dan fungsi bagian-bagian sel
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu tipe struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom Monera, Archaebacteria, Eubacteria. Sementara itu kingdom Animalia, plantae, fungi dan kingdom Protista mempunyai struktur sel eukariotik.

1.      Struktur Sel Prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak mempunyai membran inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembran seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru.
Berikut akan diuraikan struktur sel E. coli yang mewakili sel prokariotik yang meliputi dingding sel, membran plasma, sitoplasma, mesosom, ribosom, DNA, dan flagela.


a.       Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas polisakarida, lemak, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

b.      Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan disekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

c.       Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

d.      Mesosom