Seminar Nasional Pendidikan IPA 2016

Senin, 23 Desember 2013

Praktikum Kimia Dasar : Pemurnian Zat

BAB I
PENDAHULUAN

1.1         LATAR BELAKANG
Ada berbagai cara pemisahan dan pemurnian suatu zat dari campurannya secara fisik antara lain adalah dekantasi, sublimasi, filtrasi, ekstraksi, koagulasi, adsorpsi, dan destilasi.
Dekantasi merupakan proses pemisahan padatan dari cairan. Padatan dibiarkan turun ke dasar labu, kemudian cairannya dituangkan dengan hati-hati agar padatan tidak terganggu. Sublimasi adalah proses pemurnian suatu zat dengan jalan memanaskan campuran, sehingga dihasilkan sublimat. (sublimat merupakan kumpulan materi pada tempat tertentu yang terbentuk pada pemanasan zat yang dapat berubah langsung dari fasa padat ke fasa gas dan kembali lagi ke fasa padat). Filtrasi adalah proses pemisahan padatan dari cairan dengan menggunakan bahan berpori yang hanya dilalui oleh cairan. Ekstraksi adalah proses pengambilan salah satu komponen campuran dengan menggunakan pelarut. Koagulasi merupakan proses pengendapan koloid. Adsorpsi adalah kemampuan untuk menyerap gas, cairan, atau zat terlarut pada permukaannnya. Destilasi adalah pemurnian cairan dengan jalan mendidihkannya, mendinginkan uap yang terbentuk dan mengumpulkan cairan yang diperoleh dari pendingin uap.
1.2         RUMUSAN MASALAH

Praktikum Kimia Dasar : Stoikiometri

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA
STOIKIOMETRI LARUTAN




DOSEN PEMBIMBING
Drs. Sudarsono

Pengantar Pendidikan : PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL


MAKALAH
PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan
yang dibina oleh Bapak Usep Kustiawan
Oleh:
Bakhrul Rizky K.        ( 110321406354 )
Rina Antika                 ( 110321419535 )


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
November 2011

Senin, 09 Desember 2013

Pengalaman : Welcome Party Beswan Djarum RSO Surabaya

[Nation Building Hari Pertama : Keberangkatan]


Malang. Kamis, 7 November 2013. pukul 09.00 WIB, Sebanyak 29 Beswan Djalang29 – julukan dari Beswan Djarum DSO Malang angkatan 29 – berkumpul di Taman Krida lengkap dengan atribut hitam-kuning. Beswan Djalang 29 yang didampingi oleh empat pendamping yang terdiri dari pembina Beswan Malang dan Beswan Malang angkatan 28 ini sudah tidak sabar untuk memanaskan acara Nation Buillding yang diselenggarakan di kota Semarang oleh Djarum Foundation. Sembari menunggu seluruh Beswan Djalang29 datang, pengecekan barang dilakukan oleh pendamping untuk menghindari perlengkapan yang tertinggal. Tidak hanya itu, Beswan Djalang29 juga mematangkan Yel-yel yang telah dipersiapkan untuk menggemparkan kota Surabaya. Ya, Surabaya. Sebelum bertolak menuju Semarang, Beswan Djalang29 – bersama Beswan dari wilayah Indonesia Timur – yang tergabung dalam RSO Surabaya berkumpul di Kantor Regional Djarum Surabaya dalam acara Welcome Party.



Kamis, 17 Januari 2013

Biologi : Reproduksi Tumbuhan

Reproduksi Tumbuhan


Flora atau tumbuh-tumbuhan sama halnya dengan binatang dan manusia sama-sama melakukan kegiatan berkembang biak dengan tujuan untuk menghindari kepunahan pada spesies atau rasnya. Kegiatan berkembangbiak atau beranak ini pada tumbuhan dapat dilakukan secara tidak kawin atau tanpa melalui perkawinan antara sel kelamin jantan betina atau kepala putik dengan benang sari.


Perkembangbiakan Tak Kawin Secara Alami / Vegetatif Alami,
Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan / anakan tanaman baru.
a. Umbi Lapis, adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang merah, bawang bombay dll
b. Umbi Batang, adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh seperti kentang, ubi.
c. Geragih, adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman rumput teki, arbei, kangkung, strawbery dan lain sebagainya.
d. Akar Tinggal, adalah tunas yang muncul pada batang tumbuhan yang tumbuh secara mendatar di tanah. Contohnya seperti keladi, alang-alanga, dll.
e. Spora, adalah cara tumbuhan paku, lumut dan jamur berkembang biak dengan membentuk spora tempat tunas baru akan muncul.
 f. Tunas, adalah tumbuhan anakan yang muncul di samping tumbuhan induknya. COntohnya yakni seperti pohon pisang, bambu, tebu, dan lain sebagainya.
g. Tunas Adventif, adventif adalah tunas yang tumbuh pada bagian-bagian tertentu seperti pada akar, daun, dsb. Contoh tanaman bertunas adventif adalah seperti pohon cemara, kesemek, sukun, dll
h. Hormegenium, adalah perkembangbiakan yang terjadi pada tumbuhan ganggang berbentuk benang dengan cara memutus benang yang ada. Pada benang yang terputus nantinya kana tumbuh individu baru.
i. Pembelahan Sel, adalah perkembangbiakan pada tumbuhan bersel satu. 


Perkembanbiakan Tidak Kawin Buatan / Reproduksi Vegetatif Buatan

Biologi : Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.

Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan, yaitu:
a. Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan menggunakan alat auksanometer.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
- Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah (bersifat meristematik).
- Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
- Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
b.Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan

Biologi : Bunga

Bunga


 Struktur bunga:
a.       Kelopak bunga
            merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga. Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain.
b.      Benang sari
      merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari terdiri atas kepala sari yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari).
c.       Putik
      merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina).
d.      Mahkota
      merupakan bagian bunga yang indah dan berwarna-warni.
                  e.   Dasar dan tangkai bunga
      sebagai tempat kedudukan bunga.

Jumat, 11 Januari 2013

Banner Advertising

Banner Advertising


We accept banner advertising. Attach your ad on our blog, advertising is very cheap price, our blog visitors come from many countries so the chances are very high your ad is sold.



  1. Advertising spots Header height and width (190 px X 900 px) at Rp. 100,000, -/month (Indonesian currency). Shown on every page
  2. Advertising spots right or left: height and width (340x340) at Rp. 60,000, -/month (Indonesian currency). Shown on every page
  3. Advertising spots Footer height and width (200 px X 1000px) at Rp. 80,000, -/month (Indonesian currency). Shown on every page




.
If you are interested, please contact:
Name: Bakhrul Rizky Kurniawan
Home Countries: Indonesia
Phone Number: (+62) 085 736 012 197




Rabu, 09 Januari 2013

Biologi : Daun

Daun


2.2.3.1 Bentuk daun
a. Menyirip.
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.
b. Melengkung.
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
c. Menjari.
Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya, tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
d. Sejajar.
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiaptiap ujung tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-rumputan.

2.2.3.2 anatomi daun :
1. Epidermis

Biologi : Batang

Batang


2.2.2.1 Fungsi Batang
a.Penopang.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya.
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan batang.


2.2.2.2 Struktur Batang

Biologi : Akar

Akar


2.2.1.1 Akar berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua kategori,yaitu:

  1. Akar primer (akar normal) yaitu akar yang yang berasal dari lembaga (embrio) dan biasanya tetap sepanjang hidup.
  2. Akar liar (akar adventif) yaitu akar yang muncul secara sekunder dari batang, daun atau jaringan lain yang mungkin permanen atau sementara.


2.2.1.2  Fungsi akar diantaranya :

  1. Untuk melekatkan tumbuhan pada media (tanah) karena akar memiliki kemampuan untuk menerobos lapisan tanah.
  2. Menyerap garam, mineral, dan air, melalui bulu-bulu akar, air masuk ke dalam tubuh tumbuhan
  3. Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan, contohnya pada ubi, kentang, wortel, dan lain2
  4. Pada tanaman tertentu, seperti bakau berperan untuk pernafasan.

Biologi : Struktur Dan Fungsi Organel-Organel Tumbuhan

Struktur Dan Fungsi Organel-Organel Tumbuhan


Tumbuhan memiliki bermacam-macam organ yang tersusun atas beberapa jaringan tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai alat hara (orgnna nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). 
Alat hara meliputi:
1. Akar
2. Batang
3. Daun, 
sedangkan organ reproduksi berupa putik dan benang sari yang terdapat pada bunga.

Biologi : Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

a. Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang.
Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.
Sedangkan pada trakea terdapat perforasi pada bagian ujung-ujung  selnya. Transpor air dan mineral pada trakea berlangsung melalui perforasi ini, sedangkan pada trakeid berlangsung lewat noktah (celah) antar sel selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian rupa sehingga merupakan deretan sel memanjang (ujung bertemu ujung) membentuk pipa panjang (kapiler). Bentuk penebalan pada dinding trakea dapat berupa cincin spiral, atau jala.

b. Floem
Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim.Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Biologi : Jaringan Penyokong

Jaringan Penyokong


Jaringan penyokong atau jaringan penguat pada tumbuhan terdiri atas sel-sel kolenkim dan sklerenkim. Kedua bentuk jaringan ini merupakan jaringan sederhana, karena sel-sel penyusunnya hanya terdiri atas satu tipe sel:

a.  Kolenkim.
Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel – sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.

Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan atas:
1. kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel.
2. kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan dinding selnya membujur.
3. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.
                                                  
b. Sklerenkim
Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel - selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel - sel pendek, sedangkan serabut sel – selnya. Panjang sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel - sel meristem.
Sklereid terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel – selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.